Sempat Terdengar Suara Minta Tolong, Gadis Remaja Aceh Utara Menghilang

BERITA, DAERAH59 Dilihat

LHOKSUKON – Seorang remaja perempuan bernama Syabar Syakila (17) dilaporkan hilang sejak ia meninggalkan rumah neneknya di Gampong Meunasah Tanjong, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, Senin (14/7/2025), sekitar pukul 14.50 WIB.

 

Gadis remaja itu terakhir kali terlihat berjalan kaki menuju kawasan Keude Karieng untuk membeli alat tulis dan mengecek pencairan dana beasiswanya di sebuah toko setempat. Saat itu ia mengenakan pakaian baju merah muda, rok hitam, dan jilbab coklat.

 

Melansir Kanalinspirasi.com, pengamatan melalui rekaman CCTV yang diperoleh pihak keluarga di Keude Karieng, terlihat Syakila keluar dari toko alat tulis sekitar pukul 15.05 WIB. Ia kemudian berjalan ke arah timur menyusuri jalan Samakurok, lalu membelok ke kanan menuju lorong yang dikenal sebagai Lorong Waled. Setelah itu, jejaknya tidak lagi terpantau.Local tourism

 

Kesaksian dari Nawati, warga Gampong Meunasah Tanjong, memperkuat dugaan bahwa terjadi sesuatu di area tersebut. Nawati, yang baru kembali dari bank sekitar pukul 15.10 WIB, mengaku mendengar suara jeritan dari arah Lorong Waled. “Tulong-tulong, bek kapoh long!”  teriakan dalam bahasa Aceh yang berarti “Tolong-tolong, jangan pukul saya!” Jeritan itu diikuti suara tangisan memanggil “Ibu”, lalu teriakan panjang yang tiba-tiba hilang.

 

Karena takut, Nawati tidak langsung mendekat. Ia memanggil tetangganya, Kak Pur. Lima menit kemudian, mereka menuju lokasi asal suara, namun tidak menemukan apa pun. Lorong Waled kembali sunyi.

 

Menurut Sadaruddin (54), Sekretaris Desa Gampong Meunasah Tanjong, laporan kehilangan itu baru disampaikan di grup gampong sekitar pukul 23.00 WIB, Senin malam, oleh Hanisah Salem, tetangga korban. Local tourism

 

Keesokan paginya, Selasa 15 Juli 2025 pukul 09.00 WIB, aparatur gampong bersama warga mulai melakukan penyisiran sepanjang jalan yang diduga dilalui Syakila, dari Keude Karieng menuju rumahnya. Penyisiran ini mengikuti arah dan urutan langkah yang terlihat dalam rekaman CCTV.

 

Setelah mendapat laporan dari keluarga korban sekitar pukul 10.30 WIB Selasa (15/7/2025), pihak Polsek Meurah Mulia tiba di lokasi untuk memeriksa area sekitar dan menggali keterangan awal dari warga.

 

Kasus ini terus menyisakan tanda tanya. Apakah jeritan yang terdengar di Lorong Waled berkaitan langsung dengan hilangnya Syakila?

 

Warga mengatakan, pihak kepolisian menyatakan bahwa kasus ini belum dapat dikategorikan sebagai penculikan, melainkan sebagai orang hilang.

 

“Kami berharap pihak kepolisian lebih seruis menangani kasus ini,” tegas salah satu warga yang tidak mau disebut namanya.

 

Sadaruddin, Sekretaris Desa menghimbau masyarakat agar turut membantu dan segera melapor apabila melihat seseorang dengan ciri-ciri yang sesuai dengan Syakila. “Kami telah melakukan berbagai upaya mandiri di media sosial,” katanya.

 

Kapolsek Meurah Mulia, Iptu Mulyadi, ketika dimintai konfirmasi oleh wartawan pada Rabu (16/7/2025), belum mau memberikan keterangan.(*)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *