BENER MERIAH – Sejumlah guru honorer di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) yang terletak di Kampung Simpur, Kecamatan Mesidah Bener Meriah mengundurkan diri karena tidak memiliki jaminan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kondisi itu mengakibatkan aktivitas belajar mengajar dihentikan dan puluhan siswa MIS tersebut terancam putus sekolah.
“Ada delapan guru honorer yang sudah tidak lagi mengajar, kalau PNS tidak ada, mereka di bawah Kementerian Agama. Anak–anak saat ini tidak lagi sekolah,” kata Ketua Komite MIS Simpur, Fauzi Muhda, seperti ditulis AJNN, Rabu, 16 Juli 2025.
Sebelumnya, para guru honorer itu sempat mengikuti tes Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK), tetapi mereka tidak lulus.
Baca Juga: Seorang Wanita Antar Sepatu Futsal Berisi Sabu ke Rutan Bener Meriah
“Akibat itu, mereka berhenti mengajar. Karena dalam peraturan baru, para honorer ini tidak lagi bisa diangkat sebagai ASN. Dampaknya ya kepada anak–anak kita di Simpur,” ujarnya.
Selain sekolah MIS yang didirikan sejak tahun 2017 lalu itu, terdapat satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Simpur. Namun letak sekolah itu sekitar 8 kilometer dari pemukiman rumah warga.
“Sehingga kami masyarakat berinisiatif membangun sekolah swasta, yaitu MIS. Namun sekarang tidak ada lagi guru yang mengajar, anak–anak tidak lagi sekolah,” ungkap Fauzi.
Baca Juga : Anak 15 Tahun Dikeroyok Secara Brutal Oleh 9 Remaja Bersenjata Tajam di Bener Meriah
Untuk saat ini, sejumlah anak–anak di Simpur mengikuti proses belajar bersama salah seorang perempuan bernama Tajuk Tangkenate lulusan sarjana pertanian.
“Tajuk anak kandung saya, ia turut prihatin terhadap kondisi itu, sehingga ia menampung anak–anak yang ingin belajar dengan beliau sembari menunggu pendidikan yang layak,” ucapnya.***






