Acehupdate.net, BANDA ACEH – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Profesor Mujiburrahman, khawatir terkait ancaman terhadap tiga pilar utama yang menopang peradaban, yaitu keluarga, pendidikan, serta keteladanan tokoh dan rohaniawan. Apabila ketiga aspek ini melemah, menurutnya, kebangkitan bangsa akan semakin sulit tercapai.
Mujiburrahman mengutip pemikiran ahli sejarah Jared Diamond. Ia menyebutkan bahwa kehancuran suatu bangsa bermula dari melemahnya tiga pilar ini. Karena itu, ia menekankan bahwa melemahkan tatanan keluarga dapat terjadi dengan mengikis peran ibu dalam rumah tangga, sehingga mereka lebih fokus pada dunia luar dan menyerahkan pengasuhan anak sepenuhnya kepada pihak lain.
“Bangunan fisik dapat dibangun kembali, tetapi jika moral, spiritual, dan karakter suatu bangsa hancur, kebangkitan akan jauh lebih sulit,” kata Wakil Ketua Dewan Penasehat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Aceh itu.
Mujiburrahman juga menyoroti isu pendidikan, dengan menyatakan bahwa pendidikan dapat rusak jika peran guru diabaikan, penghargaan terhadap mereka berkurang, dan mereka dibebani tugas administratif yang berlebihan, sehingga tidak bisa fokus pada tugas utama sebagai pendidik.
Selain itu, hilangnya keteladanan dari para tokoh dan rohaniawan juga menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Ketika mereka terjebak dalam politik praktis yang hanya berorientasi pada materi dan jabatan, kata Mujiburrahman, maka tidak ada lagi sosok yang dapat dipercaya dan dijadikan panutan.
Sementara itu, Ketua PWNU Aceh, Faisal Ali, menegaskan bahwa ISNU harus hadir sebagai garda intelektual yang mampu merespons berbagai isu, termasuk ekonomi syariah.
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, juga mengingatkan pentingnya sinergi ISNU dengan berbagai pihak untuk memperkuat pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
“ISNU harus menjadi kekuatan intelektual yang menghasilkan kajian strategis dan bermanfaat bagi kebijakan publik,” ucapnya.***