BANDA ACEH – Ketua Umum Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof. Adjunct Dr. Marniati, S.E., M.Kes, menutup secara resmi kegiatan Retreat bertajuk “Penguatan Ideologi, Arah, dan Strategi PPA” yang digelar di kawasan wisata Taman Tepi Laut, Banda Aceh. Kegiatan ini merupakan bentuk konsolidasi internal PPA dalam memperkuat visi, misi, dan ideologi perjuangan partai menjelang Pilkada 2024 dan dinamika politik Aceh ke depan.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh, pengurus PPA dari berbagai tingkatan mengikuti serangkaian sesi penguatan kapasitas dan team building yang dirancang untuk memperkuat militansi, kecintaan terhadap tanah air, serta komitmen memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan syariat Islam. Acara dimulai dengan senam pagi bersama, dilanjutkan dengan sambutan Ketua Umum PPA yang membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Yang menjadi istimewa, PPA menghadirkan pemateri dari Malaysia, yakni seorang tokoh senior yang telah berkiprah selama lebih dari 30 tahun bersama partai UMNO. Ia dikenal sebagai pakar di bidang hukum dan ilmu politik.
Dalam paparannya, ia membagikan pengalaman berharga tentang membangun partai politik yang kuat, solid, dan berakar di tengah masyarakat. Kehadirannya memberikan perspektif global dan regional bagi pengurus PPA dalam menyusun strategi perjuangan yang relevan dan aplikatif.
Prof. Marniati dalam sambutannya menegaskan bahwa PPA berdiri bukan sekadar sebagai partai politik biasa, tetapi sebagai wadah perjuangan untuk melahirkan pemerintahan yang bersih, berakhlak, dan berpihak kepada rakyat.
Ia menekankan bahwa PPA akan tampil sebagai kekuatan moral dan politik yang memperjuangkan pelaksanaan syariat Islam secara menyeluruh di Aceh.
“Visi besar PPA adalah memperjuangkan keadilan ekonomi, pemerintahan bersih, pelestarian budaya, serta masa depan generasi muda Aceh yang unggul dan bermartabat,” tegas Prof. Marniati.
Ia juga mengungkapkan lima misi utama PPA, antara lain memperjuangkan lahirnya pemimpin berintegritas, menegakkan syariat Islam, menguatkan ekonomi kerakyatan, menyusun regulasi yang berpihak pada rakyat, serta memperjuangkan kesejahteraan dan budaya Aceh.
Kegiatan ini juga melibatkan berbagai simulasi lapangan, termasuk penyusunan peta negara, kerja tim, dan diskusi kelompok. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, loyalitas, serta semangat kolektif dalam membangun Aceh melalui perjuangan politik yang terarah dan terorganisir. Para kader juga diuji dari sisi kesabaran, kecermatan, serta pengetahuan mereka terhadap geopolitik dan sejarah Aceh.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut seorang tamu kehormatan dari Malaysia, Prof. Emeritus Dato’ Kamaruddin Husain, tokoh akademik dan pemikir Melayu yang turut memberi semangat kepada seluruh kader PPA agar tetap istiqamah memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan keadilan sosial dalam ranah politik.
Di penghujung acara, Prof. Marniati menyampaikan amanat penutupan sekaligus menyerukan kepada seluruh kader untuk menyebarluaskan semangat perjuangan PPA ke tengah-tengah masyarakat.
Ia meminta agar seluruh kader aktif turun ke masyarakat, membantu rakyat kecil, serta mendukung berbagai program strategis pemerintah Aceh yang bermanfaat bagi publik.
“Kita tidak boleh hanya sibuk di forum-forum internal, tapi harus hadir di tengah rakyat. Bantu mereka, dengarkan mereka, dan perjuangkan hak-hak mereka. PPA bukan milik elit, tetapi milik rakyat Aceh,” tegas Prof. Marniati dengan penuh semangat.
Ia juga menegaskan bahwa PPA akan tetap konsisten mengawal pembangunan Aceh agar selaras dengan nilai-nilai Islam, keadilan sosial, dan prinsip demokrasi yang beretika.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, PPA menegaskan kesiapan penuh dalam menghadapi dinamika politik ke depan, serta berkomitmen untuk terus menjadi motor perubahan demi Aceh yang adil, sejahtera, dan bermartabat.