Perkuat Nilai Keislaman di Perguruan Tinggi, UUI dan 10 Universitas Malaysia Bangun Pusat Kajian Islam

BERITA21 Dilihat

BANDA ACEH – Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) kembali memperkuat jejaring Internasionalnya  dengan  hadirnya delegasi dari 10 perguruan tinggi ternama asal Malaysia di kampus Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI), Senin (23/6/2025).

Dalam kunjungan ini, terjalin kesepakatan awal untuk mendirikan Pusat Kajian Islam di UUI, sebuah langkah strategis yang diyakini akan membawa pengaruh besar terhadap penguatan nilai-nilai Islam di lingkungan pendidikan tinggi.

Baca Juga: Tingkatkan Wawasan Global dan SDM Berdaya Saing, Mahasiswa UUI Ikuti Program Student Mobility ke Malaysia

Delegasi dari Malaysia ini merupakan bagian dari Jawatankuasa Hal Ehwal Islam Institusi Pengajian Tinggi Malaysia (JAHEIS), yang beranggotakan universitas-universitas papan atas seperti Universiti Putra Malaysia (UPM), Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM), Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Politeknik Tuanku Syed Sirajuddin (PTSS), Universiti Utara Malaysia (UUM), Universiti Tenaga Nasional (UNITEN), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Tun Abdul Razak (UNIRAZAK), dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM).

Rombongan disambut hangat oleh Ketua BPH Yayasan Ubudiyah Indonesia, Prof. Adjunct Dr. Marniati, MKes, serta pimpinan universitas lainnya di Plenary Hall UUI. Dalam sambutannya, Prof. Marniati mengungkapkan rasa bangganya atas kepercayaan JAHEIS untuk menjadikan UUI sebagai mitra strategis pengembangan pusat kajian Islam regional.

Baca Juga: Yuk Kuliah Gratis di UUI ,  Ada Beasiswa KIP, Kuota 500 Orang, Pendaftaran Hingga 31 Oktober 2025

“Ini merupakan awal yang baik untuk melahirkan model lembaga kajian Islam yang tidak hanya bermanfaat bagi UUI, tapi juga bagi seluruh perguruan tinggi di Aceh, khususnya perguruan tinggi swasta,” jelas Prof. Marniati.

Sebagai Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Wilayah Aceh, ia menegaskan tekadnya untuk mengajak seluruh kampus swasta di Aceh berperan aktif dalam mengembangkan kajian Islam di kampus masing-masing.

Lebih dari sekadar pendidikan formal, lembaga pusat Islam ini juga diharapkan mampu bersinergi dengan Pemerintah Aceh dalam menyelesaikan berbagai persoalan keumatan, seperti pengelolaan waqaf, majelis ilmu, pengajian, hingga urusan jenazah, semua mengacu pada prinsip-prinsip fiqih Islam yang kuat dan ilmiah.

Sementara itu, Dr. Zuhaimi bin Abdul Rahim dari Universiti Putra Malaysia yang mewakili JAHEIS, menilai potensi kerja sama ini sebagai tonggak penting dalam misi memperkuat dakwah dan syiar Islam di kalangan sivitas akademika di kawasan ASEAN.

Tak hanya penandatanganan kesepahaman, rangkaian kegiatan juga diisi seminar ilmiah bertema “Peranan Pendidikan Islam dalam Pembentukan Insan Rabbani di Institusi Pengajian Tinggi”, melibatkan mahasiswa serta dosen dari kedua negara.

Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Aceh—bahkan tercatat sebagai kampus swasta ketiga terbanyak kerja sama internasional di Aceh—UUI membuktikan komitmennya untuk melahirkan sinergi global di bidang pendidikan, riset, dan pengembangan nilai-nilai keislaman.

Kunjungan ini ditutup dengan penyerahan cinderamata serta sesi foto bersama, menandai awal baru hubungan bilateral antara lembaga pendidikan tinggi Islam Indonesia-Malaysia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *