Pemko Banda Aceh Jamu Delegasi Aceh Travel Mart, Dorong Wisata Islami Berkelanjutan

BERITA16 Dilihat

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh menjamu para delegasi Aceh Travel Mart dalam sebuah jamuan makan malam di Pendopo Wali Kota, Senin malam, 19 Mei 2025.

Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Aceh Travel Mart 2025 yang digelar selama tiga hari ke depan di Banda Aceh. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bersama DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh, dan menghadirkan ratusan pelaku usaha pariwisata dari seluruh Indonesia serta negara-negara sahabat, seperti Malaysia dan Thailand.

Penjabat Sekda Kota Banda Aceh, Jalaluddin, yang hadir mewakili Wali Kota Banda Aceh, menyambut baik kehadiran ASPPI sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor pariwisata daerah.

“Saya sangat berbahagia bisa bertemu dengan para pelaku pariwisata dari seluruh nusantara. Ini peluang besar untuk mengenalkan Banda Aceh sebagai destinasi wisata unggulan yang islami dan berkelanjutan,” kata Jalaluddin.

Ia menuturkan, Banda Aceh memiliki kekayaan destinasi yang variatif, mulai dari wisata bahari, budaya, religi, kuliner, hingga situs sejarah dan cagar budaya.

“Untuk itu diperlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mengembangkan potensi tersebut.”

Menurutnya, sektor pariwisata bukan hanya menopang perekonomian, tetapi juga harus mampu memberdayakan masyarakat lokal.

“Pariwisata tidak boleh eksklusif. Harus menyentuh masyarakat sebagai pelaku utama, baik sebagai pengusaha UMKM, penyedia jasa, maupun tenaga kerja di sektor ini,” ujar Jalaluddin.

Sementara itu, Ketua DPD ASPPI Aceh, Azwani Awi, menyebut bahwa Aceh Travel Mart 2025 diikuti oleh perwakilan dari 15 DPD ASPPI, mulai dari Sumatera Utara hingga NTT dan NTB.

“Kami juga senang karena ada perwakilan dari Malaysia dan Thailand yang hadir dalam event ini.”

Ia pun mengapresiasi kepemimpinan Wali Kota Illiza dan Wakil Wali Kota Afdhal yang dalam 100 hari kerja dinilai cukup serius memperhatikan sektor pariwisata.

“Kami siap mendukung pemerintah dalam mempromosikan Banda Aceh sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan tetap dalam koridor syariah,” pungkas Azwani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *