ACEH BESAR – Bupati Aceh Besar, Muharram Idris, mengatakan bahwa mereka akan mengupayakan langkah konkret untuk mengatasi kekeringan yang melanda sejumlah daerah pertanian. Menurut dia, solusi utama dalam mengatasi ini yakni pembangunan sumur bor dan program pompanisasi.
“Kita terus mengupayakan berbagai langkah. Yang pertama, kita fokus pada pembuatan sumur bor. Kemudian kita juga akan melakukan pompanisasi, terutama di wilayah yang berdekatan dengan aliran sungai,” kata Muharram, di Dekranasda Aceh Besar usai pelantikan Tani Merdeka Indonesia wilayah Aceh Besar, Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kamis 24 April 2025.
Muharram mengatakan salah satu contoh yang disoroti adalah kawasan Kuta Cot Glie. Meski daerah tersebut memiliki sumber air seperti sungai dan waduk, kondisi geografis membuat petani tetap kesulitan mendapatkan air.
“Letak sawahnya agak tinggi, jadi tetap membutuhkan pompa air. Kalau menunggu irigasi konvensional, akan memakan waktu yang lama. Maka sekarang petani bergerak cepat agar bisa mendapatkan pasokan air lebih dulu,” jelasnya.
Dia mengatakan, upaya ini dilakukan seiring dengan masuknya musim tanam, di mana kebutuhan air menjadi krusial. Pemerintah daerah menilai bahwa percepatan distribusi air akan sangat menentukan hasil panen mendatang dan kesejahteraan petani.
“Ini bagian dari upaya kita untuk menjaga ketahanan pangan dan mencegah kerugian petani akibat gagal tanam. Ketika air tersedia tepat waktu, proses pertanian bisa berjalan lancar,” katanya.
Langkah-langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi jangka menengah dalam mengatasi kekeringan, sembari menunggu perbaikan sistem irigasi secara menyeluruh.
“Sekarang sudah mulai musim tanam kembali, dan mudah-mudahan hasil panen ke depan bisa sama bagusnya seperti tahun lalu,” kata dia.***
