Pejabat Berbalik Arah, Nyak Dhien Ingatkan Mualem-Dek Fadh Waspadai Oportunisme Politik

BERITA, DAERAH, POLITIK450 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH – Nasruddin alias Nyak Dhien Gajah, relawan pemenangan pasangan Mualem-Dek Fadh, mengatakan sejumlah pejabat atau kepala dinas pendukung Bustami-Fadhil pada pemilihan kepala daerah 2024 lalu, kini mulai mendekati tim sukses Mualem-Dek Fadh.

Pendekatan itu, kata dia, juga dilakukan terhadap keluarga serta kerabat gubernur terpilih, untuk memperjuangkan posisi mereka dalam struktur pemerintahan yang baru.

“Saya melihat dengan jelas, banyak kepala dinas yang dulunya mendukung 01, sekarang mulai dekat dengan tim sukses Mualem-Dek Fadh, bahkan dengan keluarga dan kerabat Gubernur terpilih,” ujar Nyak Dhien, dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Januari 2025.

Nyak Dhien menggambarkan fenomena ini dengan sebuah kiasan tajam, “bek yang meu ue kubeu yang pajoh bu mie”, yang secara sederhana berarti, “yang membajak tanah itu kerbau, yang makan nasi adalah kucing”.

Kiasan itu, menurutnya, mencerminkan banyaknya pejabat yang berbalik arah demi keuntungan pribadi. Meskipun sebelumnya mereka berperan dalam mendukung kubu 01 yang bersaing dengan Mualem-Dek Fadh.

Menurut informasi yang diperoleh Nyak Dhien, mengenai keterlibatan beberapa kepala dinas dalam urusan pribadi, termasuk membantu perjalanan tim sukses 02 ke luar negeri.

“Ada kadis yang membantu mengurus paspor dan tiket pesawat untuk kepergian tim sukses 02 ke Malaysia. Saya mendapat informasi bahwa mereka melobi orang yang salah. Ini jelas mencurigakan dan perlu mendapat perhatian serius,” sebutnya.

Nyak Dhien mengingatkan bahwa meskipun praktik semacam ini mungkin sudah lazim dalam dunia politik, Mualem-Dek Fadh harus tetap berhati-hati dalam memilih pejabat yang akan menduduki posisi strategis di pemerintahan.

Ia menilai banyak pejabat birokrasi yang bermental oportunis, lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok demi menjaga posisi dan pengaruh mereka, ketimbang mengutamakan pelayanan publik.

Untuk itu, Nyak Dhien meminta Mualem-Dek Fadh agar mengedepankan prinsip good governance dan menghindari praktik politik transaksional yang hanya menguntungkan segelintir pihak.

“Penting bagi Mualem untuk memilih pejabat yang tidak hanya berorientasi pada kepentingan politik jangka pendek, tetapi lebih fokus pada kemajuan daerah dan kepentingan rakyat,” ujarnya.

Dengan mengedepankan integritas dan transparansi, kata Nyak Dhien, stabilitas politik di Aceh dapat terjaga, serta visi dan misi pemerintahan yang telah dijanjikan kepada masyarakat bisa terlaksana dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *