Acehupdate.net, BANDA ACEH –– Payung elektrik di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh mengalami kebocoran usai siap dilakukan renovasi dan rehabilitasi beberapa bulan lalu.
Kebocoran terjadi saat hujan mengguyur ketika sedang berlangsungnya pelaksanaan shalat ied Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Ahad pagi (31/3/2025).
Saat turun hujan, jamaah shalat Ied di Masjid Raya Baiturrahman langsung berupaya berlindung agar tidak basah di bawah payung elektrik ala Masjid Nabawi Madinah tersebut.
Namun, jamaah shalat Ied justru basah terkena air yang turun dengan deras dari celah-celah payung yang mengalami kebocoran di Masjid Raya Baiturrahman tersebut.
Beberapa jamaah mengaku kebasahan akibat terkena air hujan yang merembes dari celah-celah.
“Kami mau berlindung di bawah payung Masjid Raya saat hujan tadi. Tapi justru payung itu ternyata bocor dan kami ikut basah terkena air hujan,” ujar seorang jamaah yang ikut shalat Ied di Masjid Raya Baiturrahman.
Para jamaah shalat Ied mengaku aneh dan heran kenapa payung elektrik di Masjid Raya tersebut bisa bocor ketika kena air hujan, padahal baru saja dilakukan renovasi.
“Aneh juga ya, kenapa cepat kali bocor payung yang baru saja dilakukan renovasi itu. Padahal hujannya tidak terlalu deras, tapi payung malah bocor,” terang jamaah shalat Ied yang kebanyakan ibu-ibu di halaman Masjid Raya.
Seperti diketahui, pada 31 Januari 2025 Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA meresmikan rehabilitasi enam payung elektrik dan lantai halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Perbaikan ini menjadi bagian dari upaya menjaga ikon kebanggaan Aceh yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi wisata religi dan cagar budaya.
Pemerintah Aceh mengalokasikan dana sebesar Rp50 miliar untuk memperbaiki enam payung yang mengalami kerusakan serta merenovasi beberapa bagian lain di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
“Tahun lalu sudah dianggarkan Rp25 miliar untuk pergantian lantai marmer dan payung. Tahun ini, kita lanjutkan penganggaran Rp25 miliar lagi,” kata Pj Gubernur Aceh Safrizal saat itu.
Ia menjelaskan pada 2024, pemerintah telah mengganti membran dan sistem hidrolik pada beberapa payung yang telah beroperasi sejak 2016.