Panglima Odon, Anggota DPRK Aceh Timur Meninggal Dunia

BERITA, DAERAH11 Dilihat

ACEH TIMUR – Kabar duka menyelimuti dunia politik Aceh Timur. Ibrahim Hasbi, atau yang akrab disapa Panglima Odon, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Timur dari Partai Aceh (PA), meninggal dunia saat sedang melaksanakan tugas pengawasan proyek, Kamis, 10 Juli 2025 sekitar pukul 17.00 WIB. Informasi duka ini dibenarkan oleh Agus Khadafi, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh Kabupaten Aceh Timur.

“Almarhum meninggal dunia sepulang dari pengecekan kegiatan penimbunan lapangan bola kaki yang dananya bersumber dari pokir milik beliau,” kata Agus.

Baca Juga: Ratusan Bangunan Rusak Diterjang Angin Kencang di Nibong Aceh Utara

Lapangan bola kaki yang sedang dalam proses penimbunan itu berada di Gampong Keude, Kecamatan Peudawa, salah satu wilayah dapilnya. Usai meninjau lokasi, Panglima Odon mengeluhkan kondisi tubuhnya yang lemas, lalu memutuskan pulang ke rumah di Gampong Paya Dua, masih di kecamatan yang sama.

“Beliau sempat dilarikan ke RSUD Zubir Mahmud, namun dinyatakan telah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit,” kata Agus.

Diketahui, almarhum memiliki riwayat penyakit jantung. Namun hingga detik terakhir hidupnya, ia tetap aktif melaksanakan tugas-tugas sebagai wakil rakyat.

Baca Juga: Jalur Sempit dan Rawan Longsor, Nurchalis Dorong Percepatan Terowongan Geurutee

Panglima Odon merupakan kader senior dan loyalis kuat Partai Aceh. Ia sudah menjabat sebagai anggota DPRK Aceh Timur selama dua periode, dan terakhir menduduki posisi Ketua Komisi III DPRK Aceh Timur. Selain itu, ia juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Sago (DPS) Partai Aceh Kecamatan Peudawa, wilayah basisnya. Sosoknya dikenal luas oleh masyarakat sebagai figur yang dermawan, sosial, dan dekat dengan rakyat.

“Partai Aceh sangat kehilangan atas kepergian beliau. Ini duka mendalam bagi kami semua,” kata Agus dengan suara berat.

Meninggalnya Panglima Odon menjadi pengingat bahwa pengabdian tak mengenal waktu. Ia berpulang bukan di ruang kerja, tetapi di lapangan, di tengah tugas langsung menyentuh masyarakat. Kini, kursi Komisi III DPRK Aceh Timur kehilangan salah satu tokoh paling aktifnya. Sementara rakyat Dapil 1 kehilangan sosok yang selama ini menjadi jembatan aspirasi mereka.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *