JAKARTA – Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan larangan kehadiran suporter tim tamu dalam kompetisi sepak bola Indonesia resmi diperpanjang. Keputusan ini diumumkan setelah digelarnya Kongres Biasa PSSI 2025 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Larangan ini sejatinya dijadwalkan berakhir tahun ini, usai diberlakukan dua tahun sejak tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 yang menewaskan 135 orang. Namun, insiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) baru-baru ini membuat PSSI memutuskan untuk memperpanjang larangan tersebut.
“Belum, belum bisa (ada suporter tamu). Ya gimana kondisinya. Kalau ada suporter yang menjadi korban lagi gimana? Berdosa tidak kita? Ketika suporter tidak bisa pulang ke rumah, dosa gak? Ini sepak bola jangan hanya menjadi entertainment,” ujar Erick kepada awak media.
Erick menyebut, keputusan ini salah satunya dipicu oleh insiden perayaan juara Persib Bandung yang dinilai “tidak terkendali” saat laga kontra Persis Solo, 24 Mei lalu. Suporter Persib dilaporkan menyalakan flare dan petasan, memaksa laga dihentikan dua kali akibat kepulan asap tebal yang memenuhi stadion.
Wasit akhirnya menghentikan pertandingan meski waktu normal masih tersisa empat menit. Tidak hanya itu, ribuan suporter juga menerobos masuk ke lapangan dan menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas stadion.
“Kita harus introspeksi, jangan hanya salahkan klub dan liga. Suporter juga harus introspeksi. Contoh ya, lihat Bandung kemarin. Akhirnya rugi semua. Dan yang paling sedih, saat itu ada perwakilan FIFA di sana,” ungkap Erick.
Erick menegaskan, insiden di GBLA turut memengaruhi keputusan FIFA memperpanjang larangan kehadiran suporter tim tamu, yang sebelumnya hanya berlaku selama dua tahun.
“Yang tadinya dua tahun, akhirnya diperpanjang. Jadi sedih. Kita sedang bangun kepercayaan, jangan dihancurkan sendiri,” ucapnya.
Keputusan ini membuat Liga 1 Indonesia dan kompetisi nasional lainnya dipastikan akan tetap berlangsung tanpa kehadiran suporter tim tamu, setidaknya untuk waktu yang belum ditentukan.