Acehupdate.net, LHOKSEUMAWE – Guru besar Universitas Malikussaleh, Profesor M Nazaruddin, mengatakan semua kader Partai Aceh seharusnya memiliki peluang yang sama untuk menjadi sekretaris jenderal. Namun kesempatan yang sama itu harus disaring oleh media dan kompetensi.
“Media dan kompetensi itu menjadi tolak ukur penyaring agar mendapat pemimpin yang sesuai,” kata Nazaruddin, Selasa, 25 Maret 2025.
Melansir AJNN, Nazaruddin mengingatkan agar petinggi Partai Aceh tidak terjebak pada popularitas tokoh dalam mencari sosok pengganti Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak (Allahuyarham). Partai Aceh harus benar-benar mendalami kapasitas, kapabilitas, dan personalitas calon pengganti Abu Razak.
Karena setiap perkataan yang keluar dari mulut seorang sekretaris jenderal partai politik, pada akhirnya, merupakan keputusan politik. Dan keputusan politik itu harus rasional.
“Rasionalitas partai politik itu berbasis pada kriteria dan kompetensi tadi,” kata Nazaruddin.
Nazaruddin mengatakan partai politik harus dibangun untuk selalu berkembang alih-alih menyusut. Walaupun Partai Aceh menjadi pemenang Pemilihan Umum di Aceh 2024, kualitas partai politik lokal ini dinilai Nazaruddin terus menyusut.
Partai Aceh, kata Nazaruddin, tidak sekadar menampung aspirasi politik rakyat Aceh. Di dalamnya juga bernaung bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka. Karena itulah peran seorang sekretaris jenderal harus mencakup dua wilayah tersebut.
“Masuk pada kriteria, belum tentu masuk pada kompetensi. Maka, ketika masuk pada kriteria, pastikan juga pada sosok yang sama itu kompetensinya,” kata Nazaruddin.
Sejumlah nama politikus Partai Aceh berpotensi mengisi posisi yang ditinggalkan Abu Razak. Di antaranya adalah Zulfadhli, Teungku Anwar Ramli, Jufri Hasanuddin, Teungku Hasballah M Thaib, dan Saiful Bahri alias Pon Yahya.
Muzakir Manaf, Ketua DPP Partai Aceh, menunjuk Zulfadhli alias Abang Samalanga sebagai pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Partai Aceh. Zulfadhli adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.***
