SUMEDANG – Pemerintah Kota Banda Aceh yang masih tertinggalan dalam transformasi digital pemerintahan, kini belajar ke Pemerintah Kabupaten Sumedang
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, bersama jajaran, melakukan kunjungan kerja ke Command Center Pemerintah Kabupaten Sumedang, Kamis (12/6/2025).
Rombongan disambut langsung oleh Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, yang dikenal luas sebagai kepala daerah pionir dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan smart city di Indonesia.
Dalam kunjungan itu, Wali Kota Illiza tak menutupi kekagumannya terhadap kemajuan teknologi digital yang dimiliki Sumedang. Ia secara terbuka menyebut Sumedang jauh lebih unggul dibanding Banda Aceh dalam hal integrasi data dan sistem pelayanan publik berbasis teknologi.
“Saya sangat terinspirasi. Di sini, semuanya serba digital. Bahkan kondisi ibu hamil dan detak jantungnya bisa dipantau dalam situasi darurat. Ini luar biasa,” ujar Illiza di hadapan Bupati Dony yang didampingi Sekda Tuti Ruswati dan beberapa Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang.
Menurutnya, digitalisasi yang diterapkan Pemkab Sumedang tak hanya modern, tapi juga efisien dan mampu menjadi solusi nyata bagi berbagai persoalan publik, mulai dari kemiskinan hingga stunting. “Semua ada dalam satu layar. Hemat waktu, biaya, dan tenaga,” tambahnya.
Kunjungan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa Banda Aceh akan mulai mengadopsi sistem digital pemerintahan seperti yang diterapkan di Sumedang.
Illiza bahkan menyebut kunjungannya sebagai ‘belajar langsung dari yang terbaik’.
Sementara Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyambut baik kedatangan Illiza. Ia menyebut ini sebagai kolaborasi penting antar daerah untuk saling berbagi dan mempercepat digitalisasi pemerintahan di Indonesia.
“Kehadiran Bunda Illiza menjadi kehormatan. Ini adalah malam Jumat yang penuh berkah, karena kami kedatangan tamu istimewa dari Aceh,” ujar Dony.
Sebagai penanda komitmen kerja sama, kedua kepala daerah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang kolaborasi dalam bidang pemerintahan, pembangunan daerah, dan smart city.
Keduanya juga saling bertukar cendera mata sebagai simbol persahabatan dan komitmen mempercepat layanan publik berbasis data dan teknologi.
Kunjungan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa era digital tak bisa ditunda. Dan Banda Aceh, yang selama ini tertinggal, mulai mengambil langkah serius untuk mengejar ketertinggalan itu.