Aktivis Vokal Aceh, Syarbaini Resmi Lepas Masa Lajang: Dari Jalanan ke Pelaminan, Perjalanan Seorang Pejuang Aspirasi

BERITA269 Dilihat

 

Tapaktuan – Kabar bahagia datang dari dunia aktivisme Aceh. Syarbaini, atau yang akrab disapa Beny, sosok yang dikenal vokal, kritis, dan tajam dalam mengawal kebijakan publik, resmi mengakhiri masa lajangnya.

Aktivis yang selama ini berdiri di garda terdepan dalam menyuarakan kepentingan rakyat itu menikah dengan Safwa Kamila dalam prosesi sakral di Masjid Agung Istiqamah Tapaktuan, Aceh Selatan, Kamis (16/10/2025).

Pernikahan tersebut bukan sekadar peristiwa pribadi, tetapi juga simbol perjalanan panjang seorang anak muda Aceh yang tak pernah berhenti berjuang demi keadilan sosial dan perubahan.

Syarbaini bukan nama baru dalam peta gerakan sipil di Aceh. Ia dikenal luas sebagai sosok yang tidak gentar berhadapan dengan kekuasaan jika kebijakan dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Aksinya pernah menggema ketika memimpin demonstrasi besar-besaran menyoroti proyek Kapal Aceh Hebat yang kala itu diduga sarat praktik korupsi.

Tak berhenti di situ, Beny juga tercatat sebagai salah satu penggerak aksi besar yang membawa lebih dari 2.000 massa ke Kantor Gubernur Aceh demi menyuarakan kepentingan guru dan siswa ketika dunia pendidikan tengah mengalami gejolak.

Perjalanan panjang Beny di dunia aktivisme tidak hanya berhenti pada aksi jalanan. Ia juga turut memperkuat basis gerakan melalui lembaga Baper Aksi APAM (Aliansi Pemuda Aceh Menggugat), sebuah organisasi yang dikenal kritis terhadap kebijakan publik dan berpihak pada kepentingan rakyat kecil.

Bersama tokoh-tokoh aktivis lain seperti almarhum Ayah Pulo, mulki dan Heri, Beny terus memperluas ruang perjuangan untuk memastikan suara rakyat tetap didengar oleh para pengambil kebijakan.

Konsistensinya dalam membaca situasi sosial dan ketajamannya dalam berdiskusi membuatnya dihormati sebagai representasi aktivisme milenial Aceh.

Kini, langkah hidupnya memasuki babak baru. Pria berusia 32 tahun itu telah resmi mempersunting pujaan hatinya, Safwa Kamila, dalam suasana haru dan penuh kebahagiaan. Prosesi akad nikah berlangsung khidmat, dimulai pukul 10.00 WIB dengan sambutan penyerahan pengantin pria oleh Ustaz Donni S.Ag, Kepala KUA Tapaktuan.

Putra dari pasangan Syamsuar Yunus dan Cut Nyak ini kini resmi menjadi kepala rumah tangga, membuka lembaran baru kehidupannya setelah bertahun-tahun mendedikasikan diri untuk perjuangan rakyat.

Ucapan selamat mengalir deras dari berbagai kalangan, mulai dari Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), Wakil Gubernur H. Fadhlullah (Dek Fadh), tokoh masyarakat H. Irsyadi Md, hingga sejumlah kepala dinas provinsi. Tak ketinggalan, rekan-rekan aktivis dan sahabat seperjuangan turut hadir memberikan doa terbaik.

Suasana haru sekaligus bahagia menyelimuti acara tersebut, di mana pelaminan Beny menjadi saksi bahwa seorang pejuang aspirasi rakyat pun berhak merasakan cinta dan membangun bahtera rumah tangga.

Kehadiran papan bunga ucapan selamat yang memenuhi lokasi acara menjadi bukti betapa luasnya jaringan persahabatan yang dibangun Beny selama ini. Bagi banyak orang, pernikahan ini bukan hanya peristiwa keluarga, tetapi juga selebrasi atas perjalanan panjang seorang anak muda Aceh yang membuktikan bahwa perjuangan di ruang publik bisa berjalan seiring dengan perjalanan pribadi.

Dari jalanan hingga pelaminan, Beny menunjukkan bahwa idealisme dan cinta bisa tumbuh berdampingan tanpa harus saling meniadakan.

Kini, tantangan baru menanti Beny. Dunia aktivisme yang telah membesarkan namanya tentu tidak akan ia tinggalkan. Justru dengan peran barunya sebagai suami, ia dituntut untuk menjadi lebih matang dalam berpikir dan bertindak.

Semangat kritis yang dulu mengguncang kebijakan kini bisa menjadi kekuatan yang lebih strategis dalam membangun masa depan Aceh. Dari seorang demonstran jalanan, Beny kini melangkah ke panggung kehidupan baru tetap sebagai pejuang, namun dengan cinta yang menyertainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *