Dede Irawan Sempat Ancam Tembak Junior Ketika Hendak Buang Mayat Korban ke Gunung Salak

BERITA, HUKUM142 Dilihat

ACEH UTARA – Oknum TNI AL, Dede Irawan yang menjadi terdakwa utama perkara pembunuhan Hasfiani (37), sempat mengancam saksi Wahyu karena menganggap tidak loyal kepada senior. Ancaman itu disampaikan Dede Irawan kepada Kelasi Dua (KLD) Aldi Yudha Prasetyo saat dalam perjalanan ke Gunung Salak untuk membuang jasad korban.

“Wahyu enggak loyal, entar kutembak juga,” kata terdakwa Dede yang kembali menyampaikan pernyataan tersebut dalam persidangan.

Dede mengaku saat menyampaikan hal tersebut, terdakwa masih membawa senjata api di dalam tas selempangnya.

Aldi yang mendengar kalimat tersebut takut dan tidak berani menolak segala perintah terdakwa Dede, yang merupakan seniornya di KAL Bireuen.

 

Di sisi lain, Dede Irawan mengaku membeli senjata api yang diduga menjadi alat untuk menembak Hasfiani di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, tepatnya saat cuti 2024. Ia berdalih senjata api tersebut digunakan untuk melindungi diri selama perjalanan kembali ke Aceh.

Senjata api itu dibeli seharga Rp 8 juta dengan jumlah amunisi empat butir. Jangka waktu Agustus 2024 hingga Maret 2025, senjata itu terus dibawa dalam tas selempang. Dede Irawan juga mengakui memiliki tiga jenis gawai mewah berbagai macam merek dan satu unit mobil Xenia seharga Rp 120 juta. Sementara gajinya selama jadi prajurit hanya berkisar Rp 5,5 juta.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *