Kemenag Buka Seleksi Beasiswa Kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir 2025

BERITA, NASIONAL123 Dilihat

JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) RI membuka pendaftaran seleksi calon mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, tahun akademik 2025.

Seleksi diperuntukkan bagi lulusan Madrasah Aliyah, Pendidikan Diniyah Formal Ulya, dan satuan pendidikan muadalah yang memenuhi kriteria.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Amien Suyitno menegaskan program ini bukan hanya soal beasiswa atau pengiriman pelajar semata, tetapi merupakan ikhtiar strategis dalam menyiapkan generasi ulama intelektual yang berwawasan global dan mampu menjawab tantangan zaman.

“Universitas Al-Azhar adalah simbol otoritas keilmuan Islam dunia. Dengan mengirim putra-putri terbaik bangsa ke sana, kita sedang menanam benih pemimpin masa depan yang mampu menjadi rujukan dalam menjembatani tradisi Islam klasik dengan dinamika peradaban modern,” ujar Suyitno di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Program seleksi ini bukan sekadar pengiriman pelajar, melainkan bentuk investasi jangka panjang dalam pembangunan SDM unggul dan religius.

Dengan menanamkan akar keilmuan yang kuat di pusat-pusat peradaban Islam dunia, Indonesia memperkuat fondasi kepemimpinan keagamaan masa depan.

“Kami percaya, lulusan Al-Azhar akan menjadi bagian penting dari wajah Islam Indonesia yang ramah, moderat, dan mencerahkan,” tukas Suyitno.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, menambahkan bahwa proses seleksi akan mengedepankan prinsip transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas. Ia menegaskan para peserta akan diseleksi secara ketat oleh lembaga yang memiliki kredibilitas tinggi dalam pengembangan bahasa dan akademik.

Seleksi dilakukan secara nasional oleh Konsorsium Pusat Bahasa (KPB) yang tersebar di 15 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia. Proses seleksi menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) dan wawancara, dan dijadwalkan berlangsung pada Mei 2025.

“Ini bukan seleksi biasa. Kami ingin memastikan hanya pelajar yang benar-benar siap secara akademik dan mental yang akan mewakili Indonesia di Al-Azhar. Para peserta akan menghadapi ujian berbasis komputer yang terstandar, serta wawancara untuk menggali potensi dan kesiapan mereka,” tegas Sahiron.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *