Acehupdate.net, BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Aceh pada Maret 2025 mencapai 120,96 atau turun 0,74 persen dibandingkan Februari 2025. Penurunan ini dipengaruhi oleh melemahnya harga pada subsektor hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat.
Pejabat fungsional ahli madya BPS Aceh, Oriza Santifa, mengatakan meskipun NTP mengalami penurunan, Indeks Harga yang Diterima Petani (It) justru meningkat sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan It ini terjadi pada subsektor hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat.
“Sementara itu, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen akibat naiknya harga pada semua subsektor,” ujar Oriza pada Selasa, 8 April 2025.
Selain itu, berdasarkan pemantauan harga kebutuhan rumah tangga di daerah pedesaan, inflasi di Provinsi Aceh pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,94 persen.
Secara nasional, dari 38 provinsi yang dilaporkan, sebanyak 18 provinsi mengalami peningkatan NTP, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 4,05 persen. Sementara itu, 20 provinsi lainnya mengalami penurunan, dengan penurunan terbesar tercatat di Papua Barat Daya, yakni sebesar 5,50 persen.
“Untuk Aceh, NTP turun 0,74 persen. Sementara itu, NTP nasional berada di angka 123,72, turun 0,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” sebutnya.***
