Puluhan Kaligrafer Aceh Salin Naskah Mushaf Baiturrahman yang Dirampas Belanda

BERITA213 Dilihat

Acehupdate.net, BANDA ACEH – Puluhan kaligrafer dari seluruh kabupaten dan kota di Aceh berkumpul di Aula Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Aceh untuk menyalin naskah manuskrip Mushaf Baiturrahman.

Koordinator bidang kaligrafi, Ana Iqbal, mengatakan mushaf ini merupakan Al-Qur’an yang dirampas Belanda saat pengepungan Masjid Raya Baiturrahman pada tahun 1873.

“Ketika Jenderal Kohler tewas, pasukan Belanda kembali menyerang Masjid Raya. Imam masjid gugur, dan Al-Qur’an ini kemudian dibawa ke Batavia sebelum akhirnya dikirim ke University of Leiden, Belanda, pada 27 April 1874,” ujar Iqbal, Rabu, 12 Maret 2025.

Menurut Iqbal, seorang dosen filologi asal Aceh, Hermansyah, memperoleh salinan digital manuskrip tersebut. Ia mengungkapkan bahwa mushaf ini memiliki keunikan dibanding Al-Qur’an pada umumnya, seperti keberadaan simbol tajwid yang lengkap dengan makharijul huruf serta keterangannya.

Melihat pentingnya warisan ini, pihaknya berinisiatif melakukan penyalinan ulang agar masyarakat Aceh dapat mengaksesnya tanpa harus ke Belanda. Sebanyak 30 kaligrafer dari berbagai daerah di Aceh dilibatkan, dengan masing-masing menyalin satu juz.

Proses penyalinan dimulai sejak 5 Maret 2025, dan hingga kini telah mencapai 21 juz. Ditargetkan pada 17 Ramadhan mendatang, mushaf yang memiliki ukuran 59×84 cm atau setara A1 ini akan diserahkan ke Masjid Raya Baiturrahman dan dijilid sebelum dipamerkan di museum masjid tersebut.

Sebagai bagian dari rangkaian acara Aceh Ramadhan Festival 2025, demonstrasi penulisan kaligrafi juga akan digelar di Masjid Raya Baiturrahman.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *