BANDA ACEH— Seribuan warga memadati area depan Pendopo Gubernur Aceh di Banda Aceh pada Kamis (5/6/2025) siang.
Kedatangan mereka untuk berdemo menuntut pembagian uang meugang kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem, menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Namun, seribuan massa tersebut tidak diizinkan masuk ke dalam oleh pihak keamanan pendopo gubernur.
Akibatnya, kericuhan tak terhindarkan ketika massa terus berusaha masuk ke area pendopo.
Sehingga menyebabkan pintu pagar gerbang utama pendopo gubernur roboh akibat desakan massa yang terus berusaha masuk ke dalam.
Beberapa warga dikabarkan sempat mengalami luka ringan akibat insiden saat desak-desakan.
Informasi yang diperoleh di masyarakat menyebutkan bahwa akan ada pembagian uang meugang oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.
Sejak malam sebelumnya, warga mulai berdatangan dan memadati area pendopo dengan harapan mendapatkan bantuan. Namun, hingga siang hari, tidak ada pembagian uang dilakukan, dan tidak ada kejelasan resmi dari pihak pemerintah.
Suasana makin memanas ketika petugas keamanan menutup gerbang utama.
Warga yang frustrasi mulai menggoyang pagar, yang akhirnya roboh sekitar pukul 11.40 WIB. Beberapa warga bahkan sempat melempari petugas dengan batu dan mencoba memaksa masuk ke dalam kompleks pendopo.
Pihak keamanan dengan sigap menghalau massa dan mengamankan situasi. Beberapa warga yang masuk ke area pendopo berhasil diamankan untuk mencegah aksi yang lebih anarkis.
Menurut informasi dari petugas keamanan pendopo di lokasi, Gubernur Muzakir Manaf sedang melakukan kunjungan kerja ke daerah dan tidak berada di pendopo saat kejadian berlangsung.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh diketahui telah menyalurkan santunan meugang kepada sekitar 3.000 anak yatim di berbagai kabupaten seperti di Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh BaratDaya yang diserahkan langsung oleh Gubernur Mualem.
Namun tidak ada pengumuman resmi mengenai pembagian bantuan tersebut untuk warga umum di Banda Aceh.
Setelah situasi mulai terkendali, pihak pendopo akhirnya mengambil langkah cepat dengan membagikan bantuan sebesar Rp100.000 per orang kepada warga yang hadir.
Proses pembagian ini membantu meredakan ketegangan, dan massa pun perlahan membubarkan diri.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Aceh terkait kericuhan massa yang menuntut pembagian uang meugang kepada gubernur Mualem.